««hujan dan kenangan»»
Lorong
kenangan itu telah sepi
Sudah lebih dari ratusan purnama terbiar
Semakin dingin,pekat dan mencekam
Ditingkahi rinai yang kian lebat
Pada dinding dinding bisunya yang;pilu,beku penuh syahdu di masa lalu
Masing masing hati pemilik kenangan itu
Kini mengabadikan hujan
Satu darinya telahpun berpunya
Namun sketsaNya belum jua
Turun pada sang pemuja hujan yang satunya
Hujan senantiasa meraut luka
Pada bekas kenangan sebuah cinta
Dalam masa yang sama,takkan kugali lagi
Kubur kematian yang tak bernisan itu kekasih
Bongkakmu menutup segala pintu,pada setiap penjuru kalbuku
Bahkan jika kunci emas kau pandekan
Pada resi yang sakti mukti
Hati ini telah mati sayang,bahkan telah hancur lebur
Adakah debu debu kasihku yang berkecai,
Mampu kau satukan kembali
Sedang berdirimu menatang tungku api
Kota Singa 08072013||01:45
Sudah lebih dari ratusan purnama terbiar
Semakin dingin,pekat dan mencekam
Ditingkahi rinai yang kian lebat
Pada dinding dinding bisunya yang;pilu,beku penuh syahdu di masa lalu
Masing masing hati pemilik kenangan itu
Kini mengabadikan hujan
Satu darinya telahpun berpunya
Namun sketsaNya belum jua
Turun pada sang pemuja hujan yang satunya
Hujan senantiasa meraut luka
Pada bekas kenangan sebuah cinta
Dalam masa yang sama,takkan kugali lagi
Kubur kematian yang tak bernisan itu kekasih
Bongkakmu menutup segala pintu,pada setiap penjuru kalbuku
Bahkan jika kunci emas kau pandekan
Pada resi yang sakti mukti
Hati ini telah mati sayang,bahkan telah hancur lebur
Adakah debu debu kasihku yang berkecai,
Mampu kau satukan kembali
Sedang berdirimu menatang tungku api
Kota Singa 08072013||01:45
~jejak kenangan;perantau~
Tiba masanya
terlukis semua
Setiap jejak langkah
Pada lorong panjang
Sebuah pengembaraan
Gelak tawa
Luka lara
Menjadi serupa
Bunga-bunga
Di bumi suaka
Angin mulai bertiup
Dari barat menuju ke timur
Menerbangkan kidung rindu
Syahdu nan pilu berharap temu
Bangau telahpun terbang berpulang
Menuju kesarang
Ada yang terpahat
Jejak-jejak yang tersurat
Pada setiap kenangan yang melekat
Sebagai penawar serta obat
Jika kerinduan tak lagi terawat
Kota Singa 01092013||16:00
Setiap jejak langkah
Pada lorong panjang
Sebuah pengembaraan
Gelak tawa
Luka lara
Menjadi serupa
Bunga-bunga
Di bumi suaka
Angin mulai bertiup
Dari barat menuju ke timur
Menerbangkan kidung rindu
Syahdu nan pilu berharap temu
Bangau telahpun terbang berpulang
Menuju kesarang
Ada yang terpahat
Jejak-jejak yang tersurat
Pada setiap kenangan yang melekat
Sebagai penawar serta obat
Jika kerinduan tak lagi terawat
Kota Singa 01092013||16:00
~Kesuma Taman Gelora~
Adalah rasa
yang tak dapat ku pungkiri
Namamu sering bermain main,pada ruang hati serta fikiranku
Bahkan tiada dapat kujauhkan suaramu dari indera dengarku
Aku simpan rasa yang tulus
Pada pundi pundi rindu
Yang penuh serta indah
Andai hajat tinggallah harap
Biarlah nafas terakhirku
Sebagai pemutus asaku
Andai rindu tiada bersambut
Biarlah degupan terakhir jantungku
Sebagai penutup segala cinta
Wahai sang pemberi ilham
Namamu indah seindah budi bahasamu
Tiada pernah kau kecewakan diriku
Lantas adakah itu kurang bagiku
Biarlah namamu tersemat dalam benakku
Sebagai kesuma di taman gelora
Abadi namamu membiru dalam diriku
Kota Singa 07072013||23:45
Namamu sering bermain main,pada ruang hati serta fikiranku
Bahkan tiada dapat kujauhkan suaramu dari indera dengarku
Aku simpan rasa yang tulus
Pada pundi pundi rindu
Yang penuh serta indah
Andai hajat tinggallah harap
Biarlah nafas terakhirku
Sebagai pemutus asaku
Andai rindu tiada bersambut
Biarlah degupan terakhir jantungku
Sebagai penutup segala cinta
Wahai sang pemberi ilham
Namamu indah seindah budi bahasamu
Tiada pernah kau kecewakan diriku
Lantas adakah itu kurang bagiku
Biarlah namamu tersemat dalam benakku
Sebagai kesuma di taman gelora
Abadi namamu membiru dalam diriku
Kota Singa 07072013||23:45
Melur Seruni - Perempuan yang gemar dengan pantun, puisi dan cerita pendek ini kelahiran 4 Agustus 1979. Puisinya dimuat di Surat Kabar Sabah Times, selain diterbitkan dalam antologi bersama 113 penyair berjudul Rindu, Cinta dan Kematian. Tergabung di Antologi Puisi Menolak Korupsi. Saat ini tinggal dan bekerja di Singapura