Select Menu

clean-5

Kabar Komunitas Cahaya

Budaya

Kuliner

Kerajaan

kota

Suku

» » Sajak Perantauan di Negeri Singa - Puisi Melur Seruni

Oleh: Melur Seruni


««hujan dan kenangan»»

Lorong kenangan itu telah sepi
Sudah lebih dari ratusan purnama terbiar
Semakin dingin,pekat dan mencekam
Ditingkahi rinai yang kian lebat
Pada dinding dinding bisunya yang;pilu,beku penuh syahdu di masa lalu

Masing masing hati pemilik kenangan itu
Kini mengabadikan hujan
Satu darinya telahpun berpunya
Namun sketsaNya belum jua
Turun pada sang pemuja hujan yang satunya
Hujan senantiasa meraut luka
Pada bekas kenangan sebuah cinta

Dalam masa yang sama,takkan kugali lagi
Kubur kematian yang tak bernisan itu kekasih
Bongkakmu menutup segala pintu,pada setiap penjuru kalbuku
Bahkan jika kunci emas kau pandekan
Pada resi yang sakti mukti
Hati ini telah mati sayang,bahkan telah hancur lebur
Adakah debu debu kasihku yang berkecai,
Mampu kau satukan kembali
Sedang berdirimu menatang tungku api

Kota Singa 08072013||01:45


~jejak kenangan;perantau~

Tiba masanya terlukis semua
Setiap jejak langkah
Pada lorong panjang
Sebuah pengembaraan

Gelak tawa
Luka lara
Menjadi serupa
Bunga-bunga
Di bumi suaka

Angin mulai bertiup
Dari barat menuju ke timur
Menerbangkan kidung rindu
Syahdu nan pilu berharap temu
Bangau telahpun terbang berpulang
Menuju kesarang

Ada yang terpahat
Jejak-jejak yang tersurat
Pada setiap kenangan yang melekat
Sebagai penawar serta obat
Jika kerinduan tak lagi terawat

Kota Singa 01092013||16:00


~Kesuma Taman Gelora~

Adalah rasa yang tak dapat ku pungkiri
Namamu sering bermain main,pada ruang hati serta fikiranku
Bahkan tiada dapat kujauhkan suaramu dari indera dengarku
Aku simpan rasa yang tulus
Pada pundi pundi rindu
Yang penuh serta indah

Andai hajat tinggallah harap
Biarlah nafas terakhirku
Sebagai pemutus asaku
Andai rindu tiada bersambut
Biarlah degupan terakhir jantungku
Sebagai penutup segala cinta

Wahai sang pemberi ilham
Namamu indah seindah budi bahasamu
Tiada pernah kau kecewakan diriku
Lantas adakah itu kurang bagiku
Biarlah namamu tersemat dalam benakku
Sebagai kesuma di taman gelora
Abadi namamu membiru dalam diriku

Kota Singa 07072013||23:45


Melur Seruni - Perempuan yang gemar dengan pantun, puisi dan cerita pendek ini kelahiran 4 Agustus 1979. Puisinya dimuat di Surat Kabar Sabah Times, selain diterbitkan dalam antologi bersama 113 penyair berjudul Rindu, Cinta dan Kematian. Tergabung di Antologi Puisi Menolak Korupsi. Saat ini tinggal dan bekerja di Singapura

About Redaksi

KOMUNITAS CAHAYA - RUMAH CAHAYA; Mengabdi dan Mengkaji.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Leave a Reply

Kajian