Aku
akulah si bangsat itu
yang memburumu dengan belati di tangan
berlari menyeberangi padang luka
sembunyi di balik semak dendam
esok adalah malam purnama
pada altar aku persembahkan
lidahmu yang menjulur panjang
dengan belati berkarat menancap
agar bisa engkau rasakan
bagaimana pedihnya luka yang begitu memanjang
akulah si bangsat itu
ketika engkau bertanya
siapa tabuh genderang perang
ya...
aku si bangsat itu
Semarang 16-maret-2014
Kepada diri
hidup tak semestinya bertanya
atau sekedar menunggu jawab
jika hidup hanya sekedar selesaikan tugas
apa arti kata ya dan tidak
hidup sekedar menunggu kereta jemputan yang
setia berhenti di setiap peron
dan mengantarnya
entah ke sorga
entah neraka
tidakkah kita mengerti
bagai mana kita harus menjalaninya
dimana kita selalu dinanti
dan kereta tak pernah mengerti
namun selalu setia menunggu hingga waktumu
yang tinggal sebatas tungku
lihatlah betapa warna kita lalui
namun nafas juga tak henti
di saat kita memaki atau sekedar memuji
agar harga diri tetap berdiri tegak di kaki sendiri
jika hidup hanya sekedar menjalankan tugas
tak perlu kita busung diri
mari menunduk dan mengantri
menaiki kereta yang tengah menanti
mengantar kita pergi..
mari......
Semarang 5-1-2014
Sajak Rindu
jika rindu tak sampai di relung
buat apa aku berharap pada angin
yang membawa kabar
ketika anak kangen menyelinap di antara mimpi
bayangmu selalu memburu sepi di nafasku
meggulung desah di nikmat asmara
kala melepas kangen bersama
engkau dan aku takkan habis di panas bara
terus menggelora di luas samodera cinta
Semarang,15-1-2014
* Artvelo Sugiarto - Aktif menulis Puisi dan Membacakan puisi On Air di RRI Semarang bersama Kumandang Sasrta. Penyair berambut panjang ini tinggal di Demak.