Select Menu

clean-5

Kabar Komunitas Cahaya

Budaya

Kuliner

Kerajaan

kota

Suku

» » » Ahmadun Yosi Herfanda Akan Kembalikan Honor Puisi - Esai Denny JA

SETELAH membuat pernyataan penyesalan (Baca: Penyesalan Sastrawan Ahmadun Yosi Herfanda Puisi Esai Denny JA). Kini Ahmadun Yosi Herfanda membuta pernyataan persoalan honor Puisi - Esai Denny Ja dan ia akan mengembalikan honor tersebut.

Berikut ini isi lengkap pernyataan Ahmadun Yosi Herfanda;

SAYA AKAN KEMBALIKAN HONOR KE DENNY JA

Salam sastra.

Dengan rasa hormat dan kerendahan hati, sebagai penyempurna dan konsekuensi dari penyesalan saya atas keterlibatan saya pada “politik puisi esai” (ikut menulis puisi esai pesanan) itu hari ini saya akan mengembalikan honor puisi esai Rp 10 juta kepada Denny JA. Alhamdulillah, Allah SWT memberi jalan kemudahan bagi saya untuk mengembalikan “uang subhat” itu. Semoga dengan kerendahan hati pula Denny JA berkenan menerimanya kembali.

Dengan pengembalian honor itu berarti otomatis saya menarik kembali puisi esai berjudul "Grafiti Sulastri" yang pernah saya kirim ke Denny JA atas pesanannya. Kalaupun puisi itu sudah terlanjur dicetak bersama puisi-puisi esai yang lain, tidak apa-apa. Saya takkan mempersoalkannya. Lha wong sudah terlanjur dicetak. Yang penting, bagi saya pribadi, saya sudah jujur dengan suara hati nurani saya sendiri, suara hati yang sempat saya abaikan saat menerima pesanan itu.

Perlu saya tegaskan juga bahwa sikap ini adalah sikap pribadi saya sendiri dan sama sekali tidak mewakili siapapun. Dengan pernyataan sikap ini saya tidak bermaksud mengajak, menyinggung atau melibatkan siapapun yang sudah telanjur ikut menulis puisi esai. Jika ada juga yang merasa dirugikan atas pernyataan penyelasan dan sikap saya ini, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Sebagai manusia yang lemah dan tak bebas dari kekhilafan, hanya ini yang dapat saya lakukan sebagai wujud pertobatan atas keterlibatan saya pada “politik puisi esai” Denny JA.

Sekali lagi, dengan kerendahan hati, saya minta maaf, jika di dalam pernyataan penyesalan dan sikap saya itu ada hal-hal yang konyol atau menyinggung perasaan kawan-kawan yang terlibat "politik puisi esai" itu. Sungguh bukan maksud saya menyinggung perasaan siapapun. Meskipun, memang, dalam mengungkap kebenaran kadang-kadang menimbulkan efek menyinggung perasaan orang lain. Sekali lagi minta maaf bagi siapa saja yang terkena efek samping penyesalan saya itu. Saya berpegang pada hadis Nabi SAW, yang kurang lebih berarti, "Sampaikanlah kebenaran, walau sepahit apapun.”

Dengan pernyataan penyesalan, sikap, dan pengembalian honor kepada Denny JA (melalui perantara Fatin Hamama, karena saya tidak memiliki rekening Denny JA), maka saya anggap persoalan saya dengan "politik puisi esai" telah selesai. Semoga kejujuran pada hati nurani ini memberi hikmah bagi saya pribadi dan siapa saja yang menerimanya dengan hati terbuka. Semoga Allah SWT meridloi langkah saya ini dan memberi bimbingan serta kekuatan pada langkah saya selanjutnya, langkah seorang hamba yang sedang belajar setia di jalan-Nya. Terima kasih. Salam cinta untuk semua. Wassalam wrwb. * ahmadun yosi herfanda

About Komunitas Cahaya

KOMUNITAS CAHAYA - RUMAH CAHAYA; Mengabdi dan Mengkaji.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Leave a Reply

Kajian